- 1. Pengertian Kultur Jaringan :
Kultur Jaringan adalah metode pembudidayaan suatu jaringan tanaman secara vegetatif menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat sama dengan tanaman aslinya. Teknik kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh dan menjadi tanaman sempurna apabila berada di lingkungan sesuai. Agar tumbuhan sempurna, suatu sel harus ditumbuhkan pada media khusus. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kultur jaringan dapat berhasil antara lain :
- Pemilihan bahan tanaman (eksplan) yang baik, biasanya diambil dari jaringan meristem.
- Penggunaan medium yang cocok. Medium ini harus mengandung 5 kelompok senyawa yaiyu : garam anorganik, sumber karbon vitamin, zat pengatur tubuh, daan pelengkap organik.
- Pencapaian keadaan aseptik, yaitu pengambilan bahan tanaman (eksplan) secara steril.
- Pengaturan udara yang baik.
- 2. Teknik Kultur Jaringan :
Setiap eksplan memerlukan media dan perlakuan yang berbeda. Brdasarkan bahan yang akan dikulturkan , kultur jaringan dibedakan menjadi :
- Kultur embrio : eksplan berupa embrio tanaman. Contohnya perbanyakan kelapa.
- Kultur jaringan sel atau kultur kalus : eksplan berupa sel. Contohnya pada perbanyakan tanaman anggrek, kacang hijau, jagung dan gandum.
- Kultur meristem : eksplan berupa jaringan muda. Misalnya pucuk batang atau tunas.
- Kultur pollen : eksplan berupa benang sari.
- Kultur protoplas : eksplan berupa sel jaringan hidup tanpa dinding sel.
- 3. Langkah-langkah Teknik Kultur Jaringan
Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan dengan langkah sebagai berilut :
- Menyiapkan media tumbuhan yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsure makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormone tumbuhan dengan perbandingan tertentu.
- Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Misalnya pada pembuatan kultur jaringan tanaman anggrek, eksplan berupa potongan dari akar tanaman anggrek.
- Tanamkan eksplan pada media yang telaah disiapkan.
- Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.
- 4. Tujuan dan Manfaat Kultur Jaringan
Beberapa kegunaan kultur jaringan tumbuhan yakni :
- Menghasilkan sejumlah besar tanaman (bibit) yang secara genetika sama, dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat.
- Mendapatkan bibit dengan sifat yang dikehendaki (unggul) dalam waktu yang relative singkat.
- Memperbanyak tanaman yang sukar diperbanyak secara tradisional.
- Mendapatkan tanaman yang bebas virus dan penyakit.
- Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.
- Melestarikan tanaman-tanaman langka.
Kultur jaringan dapat diaplikasikan untuk tujuan tertentu, antara lain sebagai berikut :
- Produksi tumbuhan bagi kepentingan pertanian dan perkebunan.
- Produksi zat kimia (metabolisme sekunder) misalnya karet, retin, minyak atsiri yang mempunyai nilai ekonomi dalam jumlah yang lebih banyak.
- Memperoleh tanaman yang mampu tumbuh pada lingkungan yang dikehendaki, misalnya pada lahan dengan salinitas tinggi atau lahan gambut (keasaman tinggi).
- 5. Masalah (Gangguan ) pada Kultur Jaringan
Gangguan kultur jaringan dapat menyebabkan kematian eksplan. Gangguan kultur jaringan secara umum dapat muncul dari bahan yang ditanam, lingkungan kultur maupun manusia yang melakukannya. Masalah yang muncul antara lain :
- Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dll. Agar terhindar dari kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaannya harus mengikuti prosedur yang benar dan dalam keadaan steril.
- Browning (pencokelatan), utnuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol penyebab pencokelatan dengan arang aktif.
- 6. Kelebihan dan kekurangan teknik kultur jaringan
Adapun kelebihannya yakni :
- Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat.
- Tidak memerlukan tempat yang luas.
- Tidak tergantung pada musim sehingga bias dilaksanakan sepanjang tahun.
- Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
- Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetic.
Selain kelebihan, teknik kultur jaringan juga mempunya kelemahan antara lain :
- Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia.
- Memerlukan keahlian khusus.
- Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptic serta sudah terbiasa berada di tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi.
SUMBER : Modul Biologi Penerbit Hayati Tumbuh Subur Kelas XI semester Gasal